Bukan suatu hal yang jarang ditemui, apabila wanita menginginkan obat penyubur kandungan yang manjur. Hal tersebut dikarenakan tidak sedikit pasangan yang memiliki gangguan kesuburan, sehingga akan membutuhkan penanganan khusus.
Akan tetapi, gangguan kesuburan atau infertilitas dapat disebabkan oleh banyak hal, sehingga obat yang digunakan akan berbeda. Penelitian World Health Organization (WHO) menunjukkan bahwa ada beberapa kondisi di balik infertilitas.
Maka begitu, wanita perlu mengetahui secara jelas mengenai apa itu gangguan kesuburan, dan seperti apa obat yang pas untuk mengatasinya. Penggunaan obat juga dapat dibarengi dengan menerapkan gaya hidup yang sehat, agar semakin efektif.
Mengapa Wanita Membutuhkan Obat Penyubur Kandungan?
Banyak khalayak yang menginginkan kesuburan, terutama saat sedang ingin merencanakan untuk memiliki keturunan. Dalam hubungan suami-istri, wanita akan membutuhkan obat penyubur kandungan karena beberapa alasan.
Alasan yang pertama yaitu untuk mengobati gangguan kesuburan yang sedang dialami. Sayangnya, tidak semua wanita memiliki nasib yang sama mengenai peluang kehamilan. WHO juga menyebutkan bahwa sekitar 17.5% pasangan memiliki infertilitas.
Keinginan untuk memerlukan obat atau makanan yang dapat menyuburkan kandungan, juga berasal dari stigma masyarakat mengenai infertilitas. Masih banyak sebagian orang yang berasumsi, bahwa gangguan kesuburan hanya berasal pada wanita.
Padahal, pria juga dapat menjadi penyebab pasangan yang tidak dapat memiliki anak. Menurut studi Agarwal, A. et al (2015), 20% – 30% kasus infertilitas juga disebabkan pria. Namun, prevalensi mengenai hal ini tetap berbeda-beda setiap wilayah.
Mengesampingkan siapa yang mengalami gangguan kesuburan, obat penyubur kandungan tetap akan dibutuhkan wanita yang memang memiliki kondisi tersebut. Terutama, apabila infertilitas disertai dengan keluhan nyeri atau masalah ovulasi.
Faktor yang Menyebabkan Kandungan Wanita Tidak Subur
Seperti peribahasa yang umum diucapkan, ada sebab tentunya ada akibat. Sama halnya dengan gangguan kesuburan yang dialami wanita, juga dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Perlu diingat, jika setiap wanita memiliki kondisi masing-masing.
Karena demikian, maka infertilitas yang dialami oleh wanita dapat disebabkan oleh faktor yang berbeda-beda. Sebagai informasi, beberapa situs mengklaim bahwa di bawah ini merupakan faktor umum dari penyebab gangguan kesuburan:
1. Masalah Kesehatan
Kondisi medis yang dialami oleh wanita, dapat menjadi faktor utama yang menyebabkan gangguan kesuburan. Situs medis NCHID melaporkan bahwa 40% kasus interfilitas wanita, disebabkan karena masalah pada proses ovulasi.
Ovulasi merupakan proses pelepasan sel telur ke tuba falopi untuk mendapatkan pembuahan. Proses ini terjadi berdasarkan siklus menstruasi yang dirasakan wanita. Namun, ada beberapa hal yang dapat mengganggu proses ovulasi, seperti:
- Sindrom ovarium polikistik (PCOS), yaitu perkembangan abnormal sel telur akibat gangguan hormon yang terjadi saat masa subur. Kondisi ini tidak hanya membuat infertilitas, namun juga berbagai masalah penyakit lainnya.
- Masalah pada siklus menstruasi, yang dapat mengganggu proses ovulasi wanita. Penyakit seperti amenorrhea akan mengganggu kesuburan, serta masalah lainnya jika tidak ditangani.
- Infeksi seperti chlamydia yang dapat mengakibatkan pelvic inflammatory disease. Kondisi ini akan dapat menutup tuba falopi, yang seharusnya menerima sel telur untuk dibuahi.
Selain masalah pada ovulasi, gangguan kesuburan wanita juga dapat menjadi tanda adanya penyakit serius seperti terinfeksi human papillomavirus. Virus ini akan dapat mengakibatkan kanker rahim apabila dibiarkan tanpa ada pengobatan.
2. Kebiasaan Hidup yang Buruk
Gaya hidup yang dinilai kurang sehat, dapat mengakibatkan infertilitas pada wanita. Pada akhirnya, beberapa hal yang dijadikan kebiasaan buruk, akan berdampak buruk bagi orang yang melakukannya. Lalu, seperti apa kebiasaan yang berdampak infertilitas?
- Sering bergonta-ganti pasangan, terutama apabila tanpa melakukan praktisi seks secara sehat. Resiko yang dialami dari hubungan intim tanpa pengaman adalah terkena infeksi menular seks, seperti chlamydia dan HPV.
- Merokok yang dilakukan secara berlebihan. Studi menunjukkan bahwa tingkat infertilitas yang dimiliki oleh perokok aktif, dapat mencapai hingga dua kali lipat dibandingkan non-perokok.
- Mengkonsumsi alkohol setiap hari dengan kadar yang tinggi. Alkohol dapat mempengaruhi hormon dan proses ovulasi, sehingga dapat membuat wanita maupun pria mengalami infertilitas.
- Memiliki berat badan yang berlebih, maupun terlalu kurus, juga dapat mempengaruhi peluang kehamilan. NICHD juga menemukan bahwa menurunkan 5% berat badan dapat meningkatkan peluang ovulasi serta kehamilan.
3. Usia dan Genetik
Faktor terakhir yang juga dapat mempengaruhi kesuburan wanita yaitu usia dan genetik. Banyak yang menilai bahwa semakin tua seorang wanita, maka tingkat kesuburannya juga akan semakin mengecil.
Hal tersebut juga dibuktikan oleh Journal of Human Reproductive Sciences, bahwa setelah 35 tahun, peluang kehamilan wanita menurun hingga 10%. Maka dari itu, 20 – 30 tahun merupakan umur ideal bagi wanita yang ingin memiliki keturunan.
Selain umur, tingkat kesuburan wanita juga dipengaruhi oleh garis keturunan. Namun kembali lagi, wanita dengan garis keturunan tersebut tetap dapat meningkatkan peluang kehamilan dengan obat penyubur kesuburan.
Jenis Obat Penyubur Kandungan yang Umum Dipakai
Wanita dengan masalah kesuburan, akan dapat mencoba menanganinya dengan menggunakan obat penyubur kandungan. Obat yang diberikan juga berbeda-beda sesuai dengan faktor yang menjadi penyebabnya.
Saat ini, terdapat begitu banyak jenis obat yang diketahui dapat membantu meningkatkan kesuburan kandungan. Maka itu, jenis-jenis obat tersebut akan dibagi menjadi dua kategori, dengan penjelasan seperti berikut:
1. Obat dari Senyawa Kimia
Apabila berkunjung ke dokter ahli, wanita akan diberikan obat-obatan dengan senyawa tertentu untuk mengatasi keluhan tersebut. Pemberian obat ini berdasarkan hasil diagnosa yang dilakukan dokter terhadap pasien sebelumnya.
Sebagai contoh, obat dengan kandungan Clomiphene citrate akan mendorong sistem ovulasi, sehingga kemungkinan proses pembuahan akan lebih besar. Obat ini umumnya diberikan untuk dikonsumsi paling lama sampai 6 bulan.
2. Obat dari Bahan Alami
Bagi yang tidak dapat mengkonsumsi obat kimia karena kondisi tertentu, maka wanita juga dapat mencoba obat tradisional. Berbeda dengan obat kimia, obat ini menggunakan bahan alami yang diproses sesuai prosedur.
Meski memiliki efek samping yang rendah, obat tradisional memiliki cara kerja yang lebih lambat. Jadi, apabila kondisi infertilitas yang dialami wanita sedang genting, maka barulah obat berbahan dasar alami digunakan.
Rekomendasi Obat Penyubur Kandungan dari Bahan Herbal yang Aman
Hingga sekarang, terdapat banyak produsen obat tradisional di Indonesia. Akan tetapi, apakah semuanya mampu meningkatkan kesuburan kandungan? Jangan khawatir, sebab Herbal AZZAHRA Naturindo dapat memberikan solusinya.
Produk obat herbal asal Naturindo tersebut, terbuat dari lima bahan utama yang menggunakan bahan-bahan herbal. Tidak hanya mengatasi gangguan kesuburan, Herbal AZZAHRA Naturindo juga akan menyembuhkan keluhan seperti:
- Gangguan nyeri haid (dysmenorrhea).
- Gangguan berupa bau tidak sedap pada area kewanitaan.
- Beberapa jenis masalah haid seperti amenorrhea.
- Iritasi maupun gatal yang berada pada organ luar intim.
- Otot kewanitaan yang mulai kurang kencang.
- Beberapa penyakit lainnya seperti radang panggul, infeksi saluran reproduksi, dan lain-lainnya.
Maka begitu, obat penyubur kandungan seperti Herbal AZZAHRA Naturindo akan sangat bermanfaat untuk penyakit-penyakit lainnya. Bagi yang berminat, Naturindo dapat memberikan konsultasi serta cek kesehatan secara gratis.
Tanpa pengobatan khusus, kondisi infertilitas akan dapat menjadi buruk, apalagi jika dibarengi dengan perilaku yang juga burik. Oleh karena itu, jangan biarkan bekas luap sampai gangguan kesuburan, dapat berpotensi merusak dengan hasil yang lebih parah.