Obat Pereda Nyeri Haid Tradisional. Bagi yang ingin meredakan kondisi dismenore, obat pereda nyeri haid tradisional bisa menjadi alternatif yang pas. Yang dimaksud dengan dismenore atau nyeri haid adalah kondisi dimana terjadi kontraksi otot rahim yang berlebihan saat menstruasi.
Sensasi nyeri pada area kewanitaan saat haid, tentunya sudah menjadi bagian hidup sebagian wanita. Hal ini dibuktikan menurut studi Grandi, G. et al (2012), bahwa sekitar 80% lebih perempuan mengalaminya.
Idealnya, dokter menganjurkan konsumsi obat NSAID untuk meredakan hormon penyebab nyeri haid. Namun, beberapa penelitian juga menjelaskan bahwa obat tradisional juga dinilai mampu menyembuhkan berbagai masalah di area intim.
Alasan Memanfaatkan Bahan Tradisional Sebagai Obat Nyeri Haid
Saat ini, perkembangan obat alami maupun kimia memiliki perkembangan yang cepat. Meski begitu, secara umum orang memilih menggunakan obat kimia karena sudah mendapat konsultasi dan resep pemakaiannya.
Akan tetapi, tidak sedikit juga yang menggunakan bahan-bahan alami sebagai obat, salah satunya untuk mengatasi nyeri haid. Berdasarkan penelitian Mirabi, P. et al (2014), beberapa bahan alami memiliki efek signifikan untuk meredakannya.
Obat berbahan dasar alami juga dianggap lebih aman dalam tubuh. Sebab, obat ini akan lebih mudah dicerna dalam tubuh. Dikarenakan secara pelan, maka obat alami tidak dapat meredakan nyeri haid dengan cepat layaknya obat kimia.
Alasan lainnya adalah bahan-bahan alami yang juga lebih mudah didapat. Sebagian masyarakat dulunya membuat obat sendiri menggunakan bahan-bahan tersebut. Misalnya seperti ramuan jamu yang dikenal dapat mengobati beberapa penyakit.
Meski demikian, penggunaan obat berbahan dasar alami perlu dikonsultasikan terlebih dahulu. Hal tersebut karena saat ini, penelitian belum dapat memastikan efek dari konsumsi bahan alami jangka panjang.
Bahan Alami yang Umum Digunakan Sebagai Obat Nyeri Haid
Menurut Kementerian Kesehatan, setidaknya ada 9.600 spesies dari 30.000 tanaman yang diketahui memiliki khasiat obat. Hal itu berarti sekitar 32% tumbuhan di Indonesia yang memiliki potensi, untuk digunakan sebagai obat tradisional.
Mengenai obat pereda nyeri haid tradisional, umumnya terdapat beberapa jenis tanaman yang terbukti berkhasiat meredakannya. Adapun berbagai bahan alami yang sering dipakai untuk meredakan sensasi nyeri saat menstruasi yaitu:
1. Jahe
Obat pereda nyeri haid tradisional yang sering digunakan yaitu ramuan berbahan dasar jahe ( Zingiber officinale ). Dikenal sebagai anti inflamasi, jahe juga dinilai dapat meredakan gejala yang menyebabkan nyeri haid atau dismenore .
Menurut studi Rahmana, P. et al (2012), jahe dapat menjadi terapi alami bagi wanita dengan primer dismenore . Akan tetapi, uji coba ini dilakukan tiga hari sebelum menstruasi, sehingga hasilnya belum pasti untuk kondisi yang berbeda.
Kandungan jahe dapat menghentikan enzim saluran siklooksigenase dan lipooksigenase , yang dapat memproduksi hormon prostaglandin . Hormon inilah yang mempengaruhi tingkatan kontraksi pada otot rahim, terutama pada saat haid.
Selain itu, efek anti-inflamasi pada jahe juga dapat membantu penghentian produksi prostaglandin . Dengan begitu, konsumsi tanaman herbal ini akan dapat mengurangi rasa sakit saat mengalami menstruasi. Jahe juga memiliki banyak manfaat lainnya.
2. Teh Herbal
Sebagian masyarakat sangat menyukai minuman teh herbal, terutama pada saat ingin rileks atau bersantai. Namun perlu diketahui, bahwa sebagian teh herbal juga memiliki khasiat meredakan nyeri saat menstruasi.
Misalnya teh hijau yang terbuat dari daun Camellia sinensis dapat dijadikan sebagai obat alami. Studi dari X Zhang. et al (2019) memberikan hasil, bahwa peminum teh hijau memiliki resiko terkena nyeri haid lebih rendah.
Selain itu, teh herbal dengan komposisi chamomile ( Matricaria chamomilla ) juga dapat menenangkan wanita dengan kondisi tersebut. Akan tetapi, penelitian Mirabi, P. et al (2014) mengklaim bahwa teh chamomile lebih efektif sebelum rasa nyeri terjadi.
3. Adas
Obat pereda nyeri haid tradisional selanjutnya, berasal dari tanaman adas ( Foeniculum vulgare ). Tanaman ini sudah dipakai sejak zaman Yunani kuno, baik untuk bahan makanan, pengusir serangga, hingga obat alami.
Beberapa studi mengatakan bahwa adas dapat dipakai sebagai terapi alternatif untuk dismenore primer. Tanaman ini dinilai dapat mengurangi kadar hormon prostaglandin dalam darah, sehingga kontraksi saat haid menjadi berkurang.
Selain itu, adas juga mengandung senyawa yang bernama anethole . Zat ini baik dipercaya dapat meredakan sakit perut, saat wanita mengalami menstruasi. Anethole juga memiliiki sifat antikanker, sehingga dipakai dalam pembuatan obat.
4. Minyak Esensial
Obat pereda nyeri haid terakhir yang juga sering digunakan adalah minyak esensial. Bagi yang belum mengetahuinya, essential oil merupakan hasil esens dari beberapa tanaman herbal. Misalnya seperti bunga lavender, marjoram, atau sage.
Seperti penggunaan minyak esensial lainnya, minyak dari tanaman tersebut diteteskan pada area perut. Kemudian, perut bisa dipijat dengan pelan selama lima menit atau lebih. Pijatan relaksasi ini dipercaya membantu meredakan rasa nyeri saat haid.
Berdasarkan penelitian dari M Valiani. et al (2010), terapi pijat menggunakan minyak esensial dapat mengurangi dismenore akibat endometriosis . Metode yang sama juga dianggap dapat meredakan rasa sakit pada pasien yang mengalami endometriosis .
Selain itu, penggunaan minyak esensial dinilai tidak memiliki efek samping. Akan tetapi, perlu diingat jika minyak ini hanya digunakan untuk luar. Karena konsentrasi esens yang tinggi, penggunaan secara dalam sangat tidak direkomendasikan.
Memilih Obat Pereda Nyeri Haid Tradisional yang Baik Digunakan
Saat ini terdapat banyak produsen obat pereda nyeri haid tradisional yang semakin berkembang. Menurut Badan Pusat Statistik, nilai industri obat tradisional Indonesia meningkat 9,61% pada tahun 2021 dibandingkan tahun sebelumnya.
Di saat banyaknya produsen obat tradisional, masyarakat harus jeli dalam memilih mana yang baik untuk digunakan. Seperti untuk mengatasi dismenore atau nyeri haid, Naturindo memproduksi obat tradisional dengan berbagai bahan tanaman herbal.
Dengan produk Herbal AZZAHRA Naturindo, penderita nyeri haid akan merasa lebih baik hingga pulih dari kondisi tersebut. Lantas, apa yang membuat produk ini begitu direkomendasikan?
1. Terbuat dari Bahan Alami Berkualitas
Sebagai produsen yang sudah berdiri selama 10 tahun, Naturindo dapat memastikan seluruh bahan dalam obat-obat tradisional teruji kualitasnya. Seperti dalam produk Herbal AZZAHRA Naturindo, adapun komposisi bahan yang dipakai yaitu sebagai berikut:
- Manjakani, yang dapat membunuh jamur atau bakteri penyebab keputihan, sekaligus mengencangkan daerah kewanitaan.
- Kunci pepet, yang dapat mengurangi keputihan pada organ kewanitaan, sekaligus pelangsing tubuh.
- Rimpang kayu rapet, yang dapat mengatasi nyeri saat bersalin maupun haid, sekaligus keputihan.
- Daun sirih, yang dapat membantu menurunkan intensitas nyeri haid, serta menjaga kesehatan organ intim.
- Purwoceng ( Pimpinella pruatjan ), yang dapat mengatasi keputihan, serta meningkatkan gairah seksual wanita.
2. Tersedia Fasilitas Tambahan Gratis
Selain manfaat dari produk obat Herbal AZZAHRA, Naturindo juga menyediakan cek kesehatan, antar barang, dan layanan lainnya dengan gratis. Penderita nyeri haid dapat langsung berkonsultasi dan memeriksa kesehatan sebelum membeli.
Kesimpulannya, obat pereda nyeri haid tradisional NaturindoFit akan dapat membantu wanita dengan keluhan tersebut. Dengan menjaga kesehatan secara rutin, serta mengonsumsi obat herbal secara teratur, maka niscaya nyeri haid dapat segera teratasi.
Obat tradisional atau herbal tentu masih menjadi sorotan alternatif yang baik di mata masyarakat Indonesia. Tidak hanya meminimalkan efek samping, obat alami juga memiliki kandungan lain yang juga memberikan manfaat positif bagi organ intim.
Hal Yang Paling Sering Ditanyakan Mengenai Azzahra Naturindo
Bagaimana Cara Konsumsi Azzahra obat pereda nyeri haid tradisional
Untuk Aturan Konsumsi Azzahra sebaiknya dikonsumsi 2 kapsul 3 kali sehari sebelum makan Diusahakan sebelum makan ya kak. Agar ideal dicerna tubuh karena kalo sesudah makan nanti tercerna bareng makanan.
Apakah Azzahra Memiliki Efek Samping
Insya Allah tidak ada efek samping untuk jangka panjang, karena AZZAHRA 100% Bahan Alami.
Apakah Azzahra bisa untuk Promil? Dan bagaimana cara kerja nya?
Bisa banget Kakak, karena dapat membantu meningkatkan kesuburan, dengan cara kerja membersihkan area reproduksi dan menyeimbangkan hormon reproduksi. Nanti ada produk juga yang bisa digunakan untuk pendamping promil khusus suami.
Apakah Azzahra Aman dikonsumsi saat haid?
AZZAHRA sangat aman dikonsumsi saat haid, jadi selama haid tetap dikonsumsi.
Apakah Bumil dan Busui boleh mengkonsumsi AZZAHRA?
Untuk Ibu Hamil diperbolehkan mengkonsumsi AZZAHRA namun di trimester 3 dan atas anjuran Dokter Kandungan. Untuk Busui diperbolehkan konsumsi AZZAHRA.