Pohon pule (Alstonia scholaris), yang sering disebut pulai, kayu gabus, lame, lamo, atau jelutung, merupakan tanaman keras yang banyak ditemukan di Pulau Jawa dan Sumatra. Manfaat kulit kayu pule untuk kesehatan mungkin jarang yang mengetahui.
Pohon ini sering dimanfaatkan untuk penghijauan karena daunnya yang berwarna hijau mengkilap, lebat, dan menyebar ke samping, memberikan nuansa sejuk di sekitarnya. Pohon ini dapat tumbuh hingga mencapai ketinggian 40 meter.
Bunga pohon pule memiliki bentuk majemuk, dengan kelopak berbentuk oval yang berwarna putih kekuningan. Bunga-bunga tersebut mekar pada bulan Oktober dan mengeluarkan aroma harum yang menenangkan.
Manfaat Kulit Kayu Pule Untuk Kesehatan
Selain berfungsi sebagai tanaman penghijauan, pohon ini juga telah lama dikenal sebagai bahan obat herbal tradisional. Lalu apa saja manfaat kulit kayu pule untuk kesehatan? Simak berikut di bawah ini untuk mengetahui lebih lengkapnya.
1. Menyembuhkan Demam
Untuk mengobati demam, kulit pohon pule biasanya digunakan dengan cara tertentu. Pertama-tama, kulit pohon tersebut dikumpulkan, lalu kulit bagian luarnya dikikis hingga bersih.
Setelah itu, bawang putih yang telah dipotong kecil-kecil dan biji jintan, yang keduanya digunakan dalam jumlah yang seimbang, ditambahkan ke dalam ramuan.
Campuran ini kemudian dipersiapkan dan dapat digunakan untuk meredakan demam yang datang berulang atau demam yang bersifat intermiten. Dengan pengobatan tradisional ini, demam dapat ditenangkan secara efektif.
2. Menyembuhkan Penyakit kuning
Manfaat kulit kayu pule untuk kesehatan diketahui juga dapat membantu penyembuhan penyakit kuning. Untuk mengobati penyakit kuning obstruktif, kulit pohon pule yang sebanyak 5 hingga 10 gram diambil dan ditumbuk hingga halus.
Setelah itu, ramuan ini dicampurkan dengan buttermilk dan dikonsumsi setiap pagi selama 5 hingga 10 hari berturut-turut. Metode pengobatan ini telah terbukti efektif dalam mengatasi kondisi tersebut. Dengan rutin mengkonsumsi ramuan ini, penderita dapat merasakan perbaikan pada gejala yang terkait dengan penyakit kuning obstruktif.
3. Mengatasi Keluhan Akibat Obesitas dan Kolesterol
Untuk mengatasi keluhan kesehatan terkait obesitas, hiperkolesterol, dan lipoma, kulit atau daun segar dari pohon pule biasanya dikumpulkan dan diolah menjadi jus segar dengan cara ditumbuk terlebih dahulu.
Jus ini kemudian disarankan untuk dikonsumsi setiap pagi agar mendapatkan hasil yang optimal. Penggunaan ramuan ini diketahui sangat efektif dalam mengatasi keluhan-keluhan tersebut, berkat kandungan yang dimilikinya yang dapat membantu mengurangi kadar kolesterol, mengontrol berat badan, dan mengecilkan lipoma secara alami.
Baca juga : Obat Herbal Kolesterol: Cara Alami Menurunkan Kolesterol Tinggi dengan Herbal
4. Membersihkan Organ Dalam Wanita
Setelah melahirkan, Bunda dapat menyiapkan tanaman pule dan rimpang jahe segar sesuai kebutuhan. Kedua bahan tersebut kemudian dicuci bersih, dihancurkan, dan diolah menjadi jus atau ditumbuk hingga halus. Setelah itu, airnya disaring dan diperas, siap untuk diminum.
Selain itu, kulit pule juga bisa digunakan dengan cara dibersihkan terlebih dahulu, lalu tambahkan potongan kunyit, sedikit jahe, dan setengah buah pala. Campuran ini direbus dengan cuka encer dalam periuk tanah yang tertutup rapat. Setelah mendidih, angkat dan minum selagi hangat untuk mendapatkan manfaatnya.
Baca juga : Cara Menghilangkan Keputihan dengan Daun Sirih: Obat Tradisional yang Efektif dan Berkhasiat
5. Menghilangkan Ketombe dan Kutu Rambut
Untuk menghilangkan ketombe dan kutu di rambut, kulit pohon pule yang telah dipilih kemudian ditumbuk hingga halus, lalu tambahkan 150 ml minyak wijen. Campuran ini dipanaskan dengan api sedang hingga seluruh kandungan airnya menguap sepenuhnya.
Setelah itu, ramuan disaring dan disimpan untuk digunakan. Minyak ini dapat diterapkan pada kulit kepala dan terbukti sangat efektif untuk mengatasi masalah ketombe serta kutu rambut.
Nah demikianlah 5 manfaat kulit kayu pule untuk kesehatan. Tentunya untuk mendapatkan khasiatnya, kulit pohon pule harus diolah dengan benar.